Jumat, 27 Juni 2014

MENDULANG STOCK DARAH BULAN RAMADHAN





Dalam rangka partisipasi Peringatan 3 Tahun Kepemimpinan Bupati Pekalongan dalam acara Jalan Sehat dan Senam Masal yang diikuti ribuan warga UDD PMI Kabupaten Pekalongan gelar Donor Darah Sukarela untuk persediaan Bulan Ramadan 1435 H (27/6)

Kegiatan yang diikuti  oleh segala lapisan masyarakat mulai dari lingkungan sekolah, pemerintahan, dinas, kantor, badan dan warga masyarakat. Inilah peluang yang diambil oleh UDD PMI untuk mendulang para Pendonor untuk menyumbangkan darahnya guna pemenuhan kebutuhan darah di bulan puasa. Para pendonor diberikan souvenir kaos berlogo “Dadi Kajen” yang menjadi tajuk Peringatan 3 tahun kepemimpinan A. Antono dan Fadia A Rafiq.

Wacana perubahan nama Kabupaten Pekalongan menjadi Kabupaten Kajen menjadi tajuk utama yang diangkat dalam kegiatan ini. Masyarakat Kabupaten Pekalongan tumpah ruah meneriakkan slogan “Kabupaten Pekalongan DADI KAJEN”. Kegiatan diawali dengan jalan sehat bersama yang dilanjutkan dengan senam masal. Diadakan juga acara hiburan dan doorprize untuk masyarakat. Sembari menanti pembacaan doorprize masyarakat diarahkan untuk mendonorkan darahnya di Pendopo Kabupaten Pekalongan.

Antusiasme masyarakat untuk mendonorkan darahnya cukup tinggi, terbukti dengan habisnya 200 buah souvenir kaos yang disediakan PMI. Titis Andi Susilo staff UDD PMI  Kab. Pekalongan mengungkapkan rasa terima kasihnya kepada para pendonor dan mengatakan “Alhamdulillah melalui kegiatan ini, untuk sementara stock darah di minggu pertama bulan Ramadan aman”. Lebih lanjut Titis menjelaskan UDD PMI Kabupaten Pekalongan di Bulan Ramadan akan mengadakan program Masjid untuk Donor usai sholat tarawih. “Kami akan jemput bola datang ke masjid-masjid untuk pendonor dan menyediakan souvenir menarik lainnya”, Tandasnya.

Upaya pemenuhan kebutuhan darah di bulan suci Ramadan terus dilakukan, para relawan PMI juga disiapkan sebagai bank darah bulan Ramadan untuk keperluan yang mendesak guna menolong sesama. Sucikan Hati dan Jiwa dengan donor darah membantu sesama….! (Rahmad_Humas)




Selasa, 24 Juni 2014

REGENERASI FORPIS MASA BAKTI 2014-2015

Serah terima Koordinator Forpis Purna dan Forpis Baru
PMI Kabupaten Pekalongan mengadakan Latihan Pemantapan dan Pengukuhan Anggota Forum Remaja Palang Merah Indonesia (Forpis) Kabupaten Pekalongan Makti 2014/2015 (19-22/6). Kegiatan yang diikuti oleh 62 orang perwakilan dari 31 pangkalan PMR ini menekankan pada peran forpis dalam mendukung program kerja PMI.

Keberadaan Forpis di Kabupaten Pekalongan dalam mendukung program kerja PMI, kini sangat dirasakan. Pengurus PMI Kabupaten Pekalongan memberikan perhatian khusus terhadap eksistensi Forpis dengan mengalokasikan anggaran dan memberikan kesempatan kepada perwakilan Forpis dalam lokakarya relawan untuk menyampaikan rencana program kerja sebagai pertimbangan penyusunan program kerja PMI khususnya bidang pembinaan Relawan dan PMR.

Laporan pertanggungjawaban Koordinator Forpis Kabupaten Pekalongan dalam sarasehan anggota purna dan anggota baru oleh Danang Nurhidayatullah mengawali latihan pemantapan. Tercatat ada 8 program kerja Forpis yang telah terlaksana mulai dari rekruitmen, program pendampingan Turun Bakti PMR madya hingga program bakti sosial masyarakat melalui Gerakan Pemberantasa Sarang Nyamuk (PSN) dan program pendukung program kerja PMI  seperti Penyuluhan Kesehatan, JUMBARA PMR Mula, Peringatan hari besar PMI, Penjagaan Posko Lebaran, Stand Expo Kajen,Penjagaan malam tahun baru.

Anggota Forpis disiapkan sebagai tenaga muda yang menjadi pembantu umum dalam setiap kegiatan yang diadakan PMI. Forpis merupakan wadah penyalur aspirasi Pangkalan PMR, Forpis memegang fungsi koordinasi sebagai kepanjangan tangan PMI. Pengurus PMI Kabupaten Pekalongan berpesan agar menanamkan jiwa sosial palang merah di lubuk hati anggota Forpis. H. Qurofi Hayin, BA selaku Wakil Ketua II Bidang Diklat dan Relawan mengatakan, “Luruskan niat untuk menjadi Relawan PMI, anggota purna bimbinglah adik-adik anggota baru dan tetap aktif menjadi Korps Sukarela (KSR) dan Tenaga Sukarela (TSR) hingga akhir hayatmu sebagai ladang amalmu”.







Pemilihan koordinator Forpis Kabupaten Pekalongan melalui tahapan pencalonan dengan mengadopsi sistem pemilihan dalam konferensi PMR tingkat Provinsi Jawa Tengah dimenangkan oleh M Kholis Najib. Kholis berterima kasih atas kepercayaan yang diberikan dan dalam visi misinya menitik beratkan pada pentingnya komunikasi antar anggota. “Kita harus sering bertemu, sehingga akan banyak pemikiran yang muncul dari setiap pertemuan” terangnya.


Latihan pemantapan ditutup dengan Out Bound kepemimpinan dan praktek mengajar calon anggota Forpis yang akan dikukuhkan. Mereka mempraktekkan materi yang telah diterima selama 14 kali pertemuan latihan rutin sebagai tahapan seleksi pra pengukukuhan. Anggota Forpis disiapkan untuk menjadi assisten pelatih di pangkalan PMR masing-masing dan tidak menutup kemungkinan dapat ikut mendampingi pelatihan di PMR Madya melalui program Turun Bakti (Turba), Satu hal yang berbeda dalam pengukuhan tahun ini dimana ada satu anggota dari Papua a.n. Afrieda yang menjadi wujud nyata pelaksanaan 7 prinsip gerakan kepalangmerahan  (Danang/Forpis)
Foto Bersama
Kaki Seribu
Prosesi Pengukuhan

Senin, 09 Juni 2014

TIM SIBAT UNTUK DAERAH BANJIR


Desa Purwodadi dan Purworejo merupakan daerah langganan banjir di Kabupaten Pekalongan. Daerah ini diapit oleh sungai Winong dan sungai Sragi, banjir paling parah dialami warga tahun ini telah melanda hampir 70 % wilayah desa. Inilah yang menjadi latar belakang PMI Kabupaten Pekalongan mengadakan Pelatihan PERTAMA untuk Sibat (6-8/6)

Bertempat di Balai Desa Purwodadi 20 relawan desa dilatih oleh PMI Kabupaten Pekalongan untuk meningkatkan kapasitas desa didalam menghadapi bencana banjir. 3 hari penuh para Relawan Sibat diberikan materi sesuai dengan kurikulum PERTAMA untuk SIBAT. Para peserta cukup antusias mengikuti pelatihan. Satu hal yang dapat teridentifikasi pada materi VCA dan PRA bahwa banjir yang melanda diperburuk dengan menipisnya tanggul akibat aktivitas warga yang mengeruk tanah di bantaran sungai untuk pembuatan bata merah. Hasil rencana tindak lanjut yang dalam pelatihan ini merekomendasikan pemerintah desa untuk segera mengambil tindakan dalam menyikapi masalah ini, karena kalau tidak segera diambil tindakan jika curah hujan seperti tahun ini maka tanggul bisa jebol dan bencana banjir akan semakin parah menggenangi desa. Seperti dikatakan oleh A. Masduki Ndan Sibat Purwodadi,” Jika tidak segera diambil tindakan perbaikan, tanggul sungai mudah jebol dan banjir akan menggenangi desa lebih lama, mengingat proyek betonisasi jalan lintas kecamatan telah meninggikan jalan yang melingkari desa kami dan tidak ada saluran pembuangan”.

 Melalui Tim Sibat yang terbentuk ini diharapkan dapat memberikan dampak yang positif untuk masyarakat. Dalam pelatihan ini juga diadakan simulasi tanggap darurat bencana untuk memberikan gambaran nyata bagi Tim Sibat ketika bencana datang melanda. Tim sudah terbagi dengan struktur yang jelas sesuai dengan kompetensi yang dimiliki sehingga dapat memberikan respon yang cepat, tanggap dan tangguh sebagai relawan Desa.

Wakil Ketua III Bidang Penanggulangan Bencana Addy Prabowo dalam kesempatan ini PMI memberikan bantuan dana Stimulan untuk Tim Sibat sebesar Rp. 5.000.000,- sebagai dana operasional Tim Sibat untuk kesiapsiagaan bencana di kedua Desa. Sembari menyerahkan bantuan Addy Prabowo berpesan kepada Tim Sibat “Markas PMI terbuka untuk semua relawan, silahkan jika ada materi yang belum jelas untuk ditanyakan ke Markas PMI”. Jangan lihat besarannya tapi manfaatkan sebaik-baiknya untuk masyarakat, karena dana pelatihan ini juga bersumber dari bulan dana PMI dari masyarat, tandasnya. (Rahmad/KSR)




Senin, 12 Mei 2014

Relawan PMI Bantu Korban Angin Puting Beliung

20 orang relawan PMI Kabupaten Pekalongan bantu bersihkan pohon tumbang di daerah bencana angin puting beliung yang melanda 2 desa di daerah Pantura Kabupaten Pekalongan (10/5) Dengan menggunakan 4 buah gergaji mesin yang difasilitasi oleh BPBD Kabupaten Pekalongan, para relawan dengan sigap memotong pohon tumbang yang menimpa rumah warga di Desa Tengeng Kulon Kecamatan Siwalan Bondan Sari Kecamatan Wiradesa. Keterangan saksi mengatakan Jum’at sore hujan mengguyur sebagian besar wilayah Kabupaten Pekalongan, mula-mula hujan yang turun dengan intensitas rendah ini tidak begitu mengkhawatirkan, namun menjelang waktu sholat maghrib hujan turun disertai dengan angin kencang atau sering disebut angin puting beliung “angin lesus mulai menghantam wilayah kecamatan siwalan saat menjelang maghrib “ demikian dituturkan bapak kadus rembun desa tengeng kulon saat memberikan penjelasan kepada tim assessment PMI Kab. Pekalongan. Lebih lanjut Kadus menjelaskan bahwa wilayah yang terkena dampak dari bencana puting beliung di Kabupaten Pekalongan tahun ini meliputi kecamatan wiradesa dan kecamatan siwalan, di kecamatan wiradesa terdapat empat rumah warga dukuh kendogo Desa Bondansari yang tertimpa pohon tumbang, salah satunya adalah rumah milik Ibu Sopiah warga Rt. 07/03 , Ibu dengan 2 anak ini rumahnya tertimpa pohon anggrung dengan diameter sekitar 80 cm. sementara di Desa Tengeng Kulon terdapat 31 rumah yang atapnya berserakan terbawa angin, kondisi terparah akibat angin puting beliung ini menimpa rumah milik bapak Wardani yang berpencaharian sebagai tukang becak hingga rata dengan tanah. Tim Satgana segera diterjunkan bekerja bakti menyatu dengan warga untuk membantu warga membersihkan pohon yang menimpa rumah warga, membenahi atap rumah yang berserakan, memberikan penyuluhan kepada warga sekitar untuk memangkas pohon-pohon disekitar serta perumahan untuk mengantisipasi apabila ada bencana susulan. Seperti dikatakan oleh M Rofik M (Mr Panjoel) “warga banyak yang meminta pohon yang membahayakan untuk dipotong, sehingga pukul 4 sore kerja bakti baru selesai” . Mr Panjoel selaku komandan satgana berterima kasih kepada rekan-rekan relawan yang dengan sukarela membantu korban bencana. PMI juga membantu beras dan mie instan untuk membantu kerja bakti dan hygent kit serta family kit untuk warga yang rumahnya rusak berat. (Darji R/KSR)

Rabu, 07 Mei 2014

APLIKASI YANG MUDA YANG BERDONOR

BERDAYAKAN MAHASISWA KKN, GERAKKAN PENDONOR Dalam rangka memperingati Hari Palang Merah Sedunia ke 151 bekerjasama dengan mahasiswa KKN STAIN Pekalongan mengadakan kegiatan Donor Darah Sukarela di Balai Kelurahan Kajen (8/5) Kegiatan ini mengawali rangkaian Kegiatan Peringatan hari Palang Merah Sedunia di Kabupaten Pekalongan. Addy Prabowo Kamarkas PMI Kabupaten Pekalongan langsung menindaklanjuti Program PMI Jawa Tengah Yang Muda Yang Berdonor dengan mendekati mahasiswa KKN. “Tolong sisipkan program donor darah, dalam program KKN” pinta Addy pada saat acara pelepasan oleh Bupati Pekalongan pada coordinator KKN. Gayung bersambut, koordinator KKN Khoirul Anwar langsung merespon dengan mengadakan Donor Darah yang direncanakan diadakan di 2 tempat yaitu di Kecamatan Kajen (8/5) dan Kecamatan Paninggaran (10/5) untuk daerah atas. “Mahasiswa KKN dengan Program Posdaya berbasis Masjid melakukan sosialisasi tentang pentingnya donor darah dan mengajak masyarakat untuk berdonor darah” kata Anwar. Lebih lanjut Anwar menjelaskan bahwa seluruh mahasiswa KKN yang berjumlah 151 orang yang memenuhi persyaratan akan diambil darahnya. Sebagai wujud Tri Dharma Perguruan Tinggi bidang pengabdian masyarakat kegiatan donor darah merupakan kegiatan yang hemat dan sangat bermanfaat. “Tim KKN hanya bertugas mensosialisasikan ke masyarakat, dan pelaksanaan kegiatan semuanya difasiliitasi UDD PMI” pungkasnya. Diharapkan potensi pendonor darah dari masyarakat pedesaan dapat meningkat, sehingga swassembada darah di Kabupaten Pekalongan dapat tercapai. Selamat Ulang Tahun Palang Merahku ………! Rahmad/KSR

Selasa, 22 April 2014

KETEPATAN WAKTU KEBERHASILAN RELAWAN

BPBD Kabupaten Pekalongan bekerjasama dengan PMI mengadakan Kegiatan Peningkatan Kemampuan dan Ketrampilan Relawan Penanggulangan Bencana Kabupaten Pekalongan Tahun 2014 bertempat di Bumi Perkemahan Linggoasri (22/4) . Kegiatan yang di ikuti oleh 95 orang relawan ini, 30 orang diantaranya berasal dari relawan PMI yang bertujuan untuk menciptakan fasilitator penangulangan bencana. Sinergitas PMI dan BPBD harus dijaga, terutama dalam penanganan bencana maupun pengurangan resiko bencana. Dalam pelatihan ini 80 % narasumber dari relawan Pelatih PMI Kabupaten Pekalongan. Materi yang diajarkan meliputi materi fundamental relawan, penilaian (assessment), pemetaan (mapping) dan pembuatan jalur evakuasi,hunian sementara ( shelter) dan pertolongan pertama. Ir. Susiyanto, MM selaku Sekda Kabupaten Pekalongan memberikan apresiasi dalam kegiatan ini. “Kami berikan penghormatan kepada berbagai organisasi yang memiliki tujuan kemanusiaan dalam kegiatan ini”. kegiatan ini sangat mulia karena untuk kemanusiaan, karena sebaik-baiknya manusia adalah manusia yang bisa member manfaat untuk orang lain. Beliau berpesan kepada para relawan untuk senantiasa bergerak, berubah dan berkembang serta selalu tangguh dalam bertugas karena setiap langkah relawan tercatat sebagai amal sholeh. Senada dengan Susiyanto, Bupati Pekalongan yang ternyata berkesempatan hadir memberikan arahan kepada relawan menekankan untuk mendalami filosofi relawan, relawan dengan sukarela ,harus bisa mencermati karakter dan penanganan bencana yang berbeda-beda Antono berkata “Menjadi relawan itu pilihan, tetapi waktu dan ketepatan adalah keberhasilan” .
Lebih lanjut Antono menjelaskan tentang sifat individualisme manusia semakin kencang, banyak orang berfikir instan. Hal ini dibuktikan pada 9 April kemarin kondisi masyarakat sangat memprihatinkan semuanya serba uang dan instan. Antono berpesan “Kunci bagaimana relawan memotivasi dan membangkitkan kepedulian masyarakat yang paling bagus adalah menjadi polisi bagi dirinya sendiri” Pelatihan ini direncanakan selama 3 hari dan ditutup dengan kegiatan Simulasi Penanggulangan Bencana, diberikan materi tentang SAR dari BASARNAS untuk memberikan gambaran pada relawan tentang teknik evakuasi darurat. (Rahmad)

Minggu, 06 April 2014

Jumpa Mania (Jum’atBersih SMA 1 Kedungwuni)

Sekalidalam satu minggu selama 45 menit tepatnya hariJum’at SMA 1 Kedungwunirutinmengadakankegiatan “JUMPA MANIA”.Kegiatan ini dimulai dari jam pertama (07.00 sampai 07.45) Siswa & siswiSMA 1 Kedungwuni membersihkan ruang kelasnya masing-masing. Setiap siswa harus membersihkan ruang kelasnya hingga bersih dan indah, agar kegiatan pembelajaran dapat berlangsung dengan nyaman.Disamping kelas menjadi nyaman, kegiatanini juga dapa tmembiasakan siswa & siswi untuk menjaga kebersihan di dalam kelas. Jadi, kelas menjadi bersih, indah dan nyaman.Dan yang lebih penting, dengan adanya kegiatan JUMPA MANIA ini siswa & siswi menjadi mempunyai rasa kebersamaan dan rasa tanggung jawab untuk menjaga kebersihan di sekitarnya dan meningkatkan kualitas lingkungan demi kelangsungan hidup sehat. DalamkegiatanJumpa Mania kemarintanggal 4 April 2014, PMR WIRA SMA 1 KEDUNGWUNI mengadakan sosialisasi kesehatan berupa memberikan slogan berupa poster yang dibuat oleh Pengurus PMR WIRA SMANDUNG kepada setiap kelas untuk dipasang di kelasmasing-masing.Slogan-slogan tersebut berisi tentang kesehatan yang bertujuan untuk mengajak siswa & siswi SMA 1 Kedungwuni supaya menjaga lingkungan & meningkatkan pola hidup sehat sesuai dengan Tri bakti PMR. Pengurus PMR WIRA SMANDUNG berharap dengan adanya poster-poster kesehatan di masing- masing kelas dapat menyadarkan siswa & siswi betapa pentingny amenjaga kesehatan dan meningkatkan kualitas lingkungan sekitar demi terwujudnya lingkungan yang bersih dan indah.

Minggu, 30 Maret 2014

PMR HARUS MEMILIKI AKSI

Dalam rangka peningkatan kapasitas Pembina PMR Wira dan Madya PMI Kabupaten Pekalongan mengadakan Pelatihan Teknis Pembina PMR Wira dan Madya (29-30/3). Bertempat di Kompleks SMPN 1 Kajen, 98 pembina PMR dilatih tentang 7 materi pokok PMR.
Pelatihan ini merupakan pelatihan lanjutan dari Pelatihan Manajemen Pangkalan PMR yang dilaksanakan bulan Januari lalu. Konsep pelatihan didasarkan pada aspirasi Forum Pembina PMR tentang kurangnya jumlah pelatih PMI yang dapat mendampingi anggota PMR dalam pelaksanaan kegiatan di pangkalan. Melalui Forum Pembina menyampaikan tentang keinginannya untuk dilatih secara Teknis agar dapat memberikan materi kepalangmerahan dipangkalan secara mandiri sesuai kurikulum. Kedepan tugas Tim Pelatih PMI diharapkan menjadi seorang evaluasi di pangkalan dan tugas mengajar materi dapat diperankan oleh Pembina PMR yang lebih dekat mendampingi anak didik. Hal ini dimaksudkan agar ketergantungan kegiatan pangkalan PMR terhadap pelatih PMI dapat diminimalisir, sehingga fenomena PMR karbitan menjelang JUMBARA Kabupaten dapat ditekan. Ketua PMI Kabupaten Pekalongan dalam kesempatan ini menegaskan tentang pentingnya “Aksi” yang dilakukan PMR. Aksi untuk menerapkan Pola Hidup Bersih dan Sehat khususnya untuk dirinya sendiri, keluarga, sekolah maupun masyarakat dan aksi sosial kemanusiaan lainnya. Sebagai agen perubahan PMR diharapkan dapat menjadi penggerak Aksi kebersihan dan kemanusiaan di sekolah. Peran Pembina PMR sebagai pendamping sangat menentukan dalam memfasilitasi anak-anak untuk membuat Aksi. Lebih lanjut Arini berkata “Tanamkanlah kepedulian anak terhadap lingkungan sekitar” ajaklah anak-anak untuk melaksanakan hal-hal ringan tapi bermanfaat. Seperti pengelolaan bank sampah disekolah, penghijauan, jum’at bersih dan kegiatan lainnya yang dapat menyatukan anak tandasnya.
Selama 2 hari Pembina diberikan tentang gambaran cakupan 7 materi PMR mulai dari materi tulis yang diberikan secara kolosal dengan metode ceramah, hingga praktek langsung penanganan. Pembina juga diberikan gambaran tentang kegiatan Tri Bhakti PMR . Kegiatan ini merupakan awal dari pengembangan kapasitas Pembina PMR. Sebagai rencana tindak lanjut dari kegiatan akan dilaksanakan latihan di tiap rakor Pembina dikoordinir oleh forum Pembina yang diagendakan minimal 3 bulan sekali. Akhir tahun ini PMI Kabupaten Pekalongan mengagendakan JUMBARA PMR IX sebagai sarana evaluasi. Buat aksimu di pangkalan, sambut JUMBARA. Siamo…..! (Rahmad)

Senin, 24 Maret 2014

EMBRIO KSR UNIT PT LAHIR DI KAB. PEKALONGAN

Ketua STIKES Muhammadiyah Pekajangan secara resmi membentuk UKM KSR Unit Stikes Muhammadiya Pekajangan Pekalongan, bertempat di Auditorium STIKES 24 anggota dikukuhkan di saksikan langsung oleh Pengurus PMI Kabupaten Pekalongan (24/3) “Kami Bersedia dan Siap…!” dengan tegas dikatakan mahasiswa STIKES pada waktu pelantikan KSR Unit Perguruan Tinggi pertama di Kabupaten Pekalongan. Kelompok relawan STIKES Pekajangan bermula saat operasi penanggulangan bencana banjir di wilayah pantura Januari lalu. Hal ini berawal dari 5 mahasiswa yang memiliki jiwa kesukarelawan mendatangi Posko Satlak PB Kabupaten Pekalongan yang dikelola oleh PMI Kabupaten Pekalongan. Saat itu, pengurus BEM STIKES Pekajangan yang memberikan hasil sumbangan para mahasiswa STIKES untuk korban bencana menyatakan niatnya untuk membantu pada relawan PMI Kabupaten Pekalongan. “ Kami sebenarnya ingin membantu Mas di Posko, tapi bingung mau bantunya bagaimana” ungkap Kintoko Yudha yang kini menjadi Komandhan KSR PMI Unit STIKES Pekajangan kepada relawan PMI Kabupaten Pekalongan. Keinginan tersebut disambut oleh markas PMI Kabupaten Pekalongan yang langsung menindaklanjuti dengan memberdayakan 10 orang kelompok relawan mahasiswa STIKES untuk membantu Posko PB PMI terutama di Gudang Logistik dan Dapur Umum. Setelah tanggap darurat banjir usai, kegiatan terus berlanjut dengan melibatkan para mahasiswa pada piket-piket kesiapsiagaan PP PMI mengingat para mahasiswa sudah memiliki dasar pengetahuan medis yang mumpuni Setelah 2 bulan berjalan akhirnya cukup banyak mahasiswa yang bergabung dalam kelompok relawan ini dan akhirnya mengusulkan pembentukan Korps Sukarela (KSR) PMI Unit di STIKES Muhammadiyah Pekajangan. Gayung bersambut, Ketua STIKES menyambut baik inisiatif para mahasiswa dengan segera membentuk tim pendirian UKM KSR melalui anggota BEM. Alhasil hari ini secara resmi UKM KSR STIKES dibentuk hari ini. Ketua STIKES yang mengaku sebagai mantan Ketua PMR SMA 1 Semarang Pak Arifin mengatakan “Jangan merasa takut bergabung di Organisasi kemahasiswaan, hasil survey LIPI tidak ada mahasiswa yang gagal gara-gara organisasi”. Orang-orang organisasi biasanya akan menjadi orang-orang sukses dimasa depan. Saya contohkan diri saya sendiri, tandasnya. Senada dengan Ketua STIKES pengurus PMI Kabupaten Pekalongan yang diwakili langsung oleh Ir. Arini Harimurti mengungkapkan rasa terima kasihnya pada civitas akademika STIKES Muhammadiyah Pekajangan atas dukungannya terhadap berdirinya UKM KSR PMI Unit STIKES. “KSR PT pertama akhirnya terbentuk di Kabupaten Pekalongan setelah 11 tahun MoU Kemendiknas dan Ketua PMI yang mendasari berdirinya KSR di lingkungan perguruan tinggi” kata Arini mengawali sambutan arahannya. Semoga dapat menginspirasi perguruan tinggi yang lain untuk dapat mendirikan UKM KSR PMI. UKM merupakan wahana pengembangan karakter mahasiswa dan sarana mengabdi untuk kemanusiaan. Diharapkan akan tercipta pemimpin bangsa yang memiliki jiwa luhur dan tanggap terhadap permasalahan masyarakat. Tugas pengurus PMI melalui markas PMI untuk dapat memfasilitasi dalam pembinaan dan pelatihan KSR. Potensi relawan harus dibina dengan memberikan pemahaman dan ketrampilan tehnis kepalangmerahan. Ketrampilan dan kemampuan reaktualisasi semangat membantu sesama merupakan tujuan pembinaan relawan PMI. “Harus diakui, eksistensi PMI tergantung pada relawan” ungkapnya. Pada pelantikan ini dibarengkan dengan pelantikan seluruh organisasi kemahasiswaan di STIKES Muhammadiyah Pekajangan. Semoga KSR Unit dapat mengembangkan sayap organisasi kepalangmerahan. Siamo…!(Rahmad/Humas)

Minggu, 23 Maret 2014







ULANG TAHUN MEMBAWA PETAKA

14 orang siswa SMPN 1 Doro, Kabupaten Pekalongan merayakan ulang tahun temannya di Pantai Slamaran Kota Pekalongan usai pulang sekolah (22/4). Ceremonial guyuran tepung dan telur busuk pun dilakuka, dan setelah itu mereka mandi bersama dipantai. Tapi na’az satu teman mereka terseret ombak hingga menimbulkan 2 orang korban meninggal dunia.
Minggu pagi  PMI Kabupaten Pekalongan memperoleh laporan bahwa 2 orang warga Kabupaten Pekalongan atas Nama Fatturahman (24 th) warga Desa Simbang Wetan, Kecamatan Buaran dan Arif Haryanto (14 tahun) siswa SMPN 1 Doro terseret ombak di Pantai Slamaran pada pukul 16.25 WIB  dan belum ditemukan. Rahmad Fauzi selaku Humas PMI Kabupaten Pekalongan segera berkoordinasi dengan Ketua Tim SATGANA PMI Kabupaten Pekalongan M. Rofik Maulana yang baru saja diregenasi.
Pukul 07.00 WIB Tim sudah terkumpul 7 orang  dan langsung berkoordinasi dengan BPBD Kabupaten Pekalongan yang telah bersinergi untuk memfasiliitasi alat SAR Air. Tim segera merapat ke TKP dan tepat pukul 08.00 Korban pertama ditemukan di 100 meter dari tempat kejadian. Usai korban dievakuasi ke RS Siti Khotidjah Kota Pekalongan tim langsung berkoordinasi dengan tim SAR gabungan dari Satpol PP, Pekalongan Rescue, SAR 99 dan warga sekitar yang turut membantu.
Menurut penuturan korban selamat a.n. Endang 14 tahun, Arif terseret ombak setelah menyelamatkan dirinya. “Arif pahlawan saya, kalo tidak ada Arif mungkin saya sudah tidak ada disini” tuturnya sambil berurai air mata. Fatturahman yang kebetulan sedang memancing di dekat lokasi kejadian mencoba untuk menolong Arif, tapi sore itu ombak besar menyapu keduanya dan akhirnya keduanya tenggelam.
Dengan ssitem penyisiran secara bergantian dengan Dengan bantuan 16 personil dari KSR PMI Unit STIKES Muhammadiyah Pekajangan yang baru akan diresmikan tanggal 24 maret besok, akhirnya Arif ditemukan pada pukul 14.48 WIB. dari Korban segera dilarikan ke RSUD Bendan Kota Pekalongan bersama Tim dari PMI Kabupaten Pekalongan dan BPBD Kabupaten Pekalongan. Korban diantar kerumah duka di Ds. Lemang Abang. RT. O5 RW. 03 Kecamatan Doro dengan mobil Ambulan PMI Kabupaten Pekalongan.
Apreasi diberikan kepada rekan-rekan relawan KSR Unit Stikes yang telah membantu.” Terima kasih, semoga ini awal yang baik untuk tugas kemanusiaan PMI dan Selamat Bergabung” ungkap Ndan Panjoel (M. Rofik. M) menutup operasi pencarian korban tenggelam di Markas PMI Kabupaten Pekalongan. Siamo…………..!(Rahmad/Humas)